[Khazanah] Perilaku Manusia Pilihan (Bagian 2)

Oleh: Eko Wardoyo, S.Ag

Ilustrasi: Unsplash/ Rene Muller

"Sungguh Tuhan telah mendidikku dengan sebaik-baik didikan." ( Muhammad SAW)


3. DAPAT DIJADIKAN TELADAN 

Sifat utama selanjutnya dari nabi Muhammad SAW adalah setiap tingkah dan perbuatan apapun dari beliau dapat dijadikan teladan. Artinya jika ada perintah apapun dari Allah SWT untuk manusia, maka sebelum disampaikan kepada orang lain beliau lah orang pertama yang melakukannya. Bahkan sering kali apa yang beliau lakukan justru lebih berat dibanding yang diperintahkan kepada umat. Salah satu contoh dalam hal ini adalah pelaksanaan sholat malam. 

Tahukah Anda, bahwa shalat malam bagi beliau (nabi Muhammad SAW) dan para sahabat utama hukumnya adalah wajib, artinya jika karena suatu hal tidak bisa/ sempat melakukanya, ma


ka akan diganti dengan amal yang sama di waktu yang lain. Tapi kita lihat dalam pelaksanaan hukum sekarang ini, yang kita pahami bahwa sholat malam hanya dihukum sebagai suatu perbuatan tambahan saja (kafilah) yang bisa mengangkat derajat kita ke Maqom yang terpuji. Karena Rosulullah hanya menghakimi hal ini sebagai sunah karena kekhawatiran beliau jika sholat malam ini akan memberatkan umat-Nya. 

Diceritakan didalam hadits tentang keadaan sholat malamnya Rosulullah SAW. Hudzaifah bin Yaman bercerita, 

“Pada suatu malam, aku pernah sholat tahajud bersama Rosulullah SAW. Beliau mengawali sholat dengan membaca surat Al-Baqarah, aku berkata dalam hati, ‘mungkin beliau akan ruku setelah membaca kira-kira seratus ayat, ternyata beliau terus melanjutkannya dan tidak berhenti.’ 

Saya berkata lagi dalam hati, ‘mungkin beliau selesaikan pembacaan Q.S. Al-Baqarah dalam satu rakaat,’ ternyata beliau melanjutkan membaca Q.S. Ali-Imron, kemudian terus membacanya, saya berbicara lagi dalam hati, ‘Mungkin beliau akan ruku’ setelah membaca Q.S. Ali-Imron,’ ternyata beliau terus membaca surat An-Nisa sampai habis.

Beliau membaca surat-surat tersebut sampai habis. Beliau membaca surat-surat tersebut dengan tartil. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan ke-maha-sucian Allah, maka beliau bertasbih dan ketika ada ayat-ayat yang menyebutkan tentang permohonan, maka beliau memohon. Ketika sampai pada ayat permohonan perlindungan maka beliau berlindung. 

Setelah itu beliau ruku’ dan mengucapkan "Subhanallah robiyal adzim". Ketika itu ruku'-nya hampir sama dengan berdirinya, lalu beliau mengucapkan "Sami Allahu Liman hamidah" (memuji Allah). Beliau berdiri lama seperti ketika ruku’, lalu beliau sujud dan mengatakan "Subhanallah robiyal a'la". Ketika itu sujud beliau hampir sama dengan berdirinya". ( HR. MUSLIM). 

Begitu pula di contoh-contoh lain, beliau lebih suka memikul pertama kali dan meringankan bagi umat. Mudah-mudahan Allah SWT merahmati beliau dengan rahmat yang paling sempurna dan menjadikan kita umat-Nya yang berbakti. 

4. JUJUR 

Adapun tentang sikap ini tidak ada keraguan padanya, kejujuran beliau diakui tidak hanya oleh umat muslim pengikut beliau, tapi bahkan diakui oleh para musuh/ lawan beliau (orang kafir Qurays). Dalam suatu kisah diriwayatkan bahwa orang-orang Mekkah jika hendak bepergian sering menitipkan benda-benda berharga milik mereka untuk keamanan karena di negeri Arab saat itu sering terjadi perang suku dan penjarahan, maka banyak penduduk Mekkah yang menitipkan harta bendanya kepada beliau. Dan tentang kejujuran dan ke-amanah-an beliau tidak ada yang meragukan sama sekali. Beliau bahkan diberi julukan Al-Amin ( orang yang dapat dipercaya) oleh penduduk Mekkah bahkan sejak beliau belum diangkat sebagai nabi dan terakhir. Diceritakan bahwa salah satu yang menyebabkan beliau paling akhir melakukan hijrah ke Madinah adalah karena banyaknya titipan "harta/ benda" dari penduduk Mekkah yang harus beliau kembalikan terlebih dahulu sebelum beliau berangkat. Beliau juga adalah seorang pebisnis yang jujur, tidak pernah berkata yang melebih-lebihkan tentang barang dagangannya, tidak pernah menjelekan saingan bisnisnya dengan merendahkan barang daganganya dan beliau sangat menepati janji. 

Dalam suatu peristiwa, Abu Sufyan yang kalau itu belum masuk islam dan masih membenci Rosulullah, pernah ditanya oleh kaisar Hiraklius maka Abu Sufyan menjawab bahwa Muhammad adalah orang yang jujur yang tak pernah berdusta sekalipun. Kami tidak pernah meragukan dan menolak kejujuranya, tapi kami hanya menolak agama yang ia bawa, katanya. Maha Agung Allah yang menciptakan nabi Al-Amin, yang kejujuranya memenuhi dunia tanpa diragukan baik oleh kawan maupun lawan. 

5. PANTANG MENYERAH 

Adapun sifat utama yang lainnya adalah bahwa beliau adalah orang yang sangat berani dan kokoh jika sudah mengambil keputusan, dan pantang menyerah sampai apa yang menjadi cita-citanya bisa tercapai. Semua jalan pasti ada hambatan dan rintangan dan semua tujuan pasti ada liku-likunya. Seringkali seseorang apabila sudah menempuh jalan dan menemui hambatan di tengahnya, seseorang akan surut atau mundur ke belakang atau minimal mengendurkan semangatnya, tidak demikian dengan nabi Muhammad, beliau adalah orang yang tegas, berani mengambil resiko dan pantang menyerah menghadapi situasi sulit. 

Begitupun ketika beliau mengajak masyarakat Mekkah untuk hanya menyembah Tuhan yang satu, berbagai penolakan dan permusuhan datang dari mana-mana. Penyiksaan kepada semua keluarga dekat dan pengikut-pengikutnya diperlihatkan, beliau hanya menangis dalam batin dan berdoa, agar semuanya segera berlalu. Diriwayatkan bahwa suatu ketika semua pemimpin suku yang ada di Mekkah menghadap Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) agar beliau mau meninggalkan misi dakwahnya dan menentang agama jahiliyah. 

Apapun yang beliau minta akan diberikan oleh seluruh warga Mekkah. Jika beliau menginginkan harta benda akan diberikan secara patungan oleh semua suku agar beliau bisa menjadi orang terkaya di Mekkah, atau jika beliau mengangkat kedudukan, akan diberikan kedudukan tertinggi dari semua suku-suku Mekkah. Tapi jawaban beliau mendengar tawaran itu adalah sambil menengadah ke langit dan menitikan air mata karena pilihan yang berat, beliau berkata: 

"Demi Allah, Paman. Aku tidak akan meninggalkan apa yang telah di-amanah-kan kepadaku, walau salah seorang dari mereka membakarku dengan api dari cahaya matahari ini."

Dalam riwayat lain beliau menjawab, " Demi Allah wahai pamanku, seandainya matahari diletakan di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, sekali-kali aku tidak akan meninggalkan dakwahku ini hingga Allah menenangkanku atau aku binasa karenanya." 

Sikap teguh dan pantang menyerah ini sangat penting bagi manusia dalam mencapai tujuan dan cita-cita, baik dalam dunia bisnis, politik atau apapun. Demikian sekilas prilaku-perilaku utama dari nabi Muhammad SAW yang dapat kita petik dari penghormatan kita terhadap Maulid nabi (penghormatan kelahiran) nabi Muhammad SAW sangat bercahaya di dunia.[]

Penulis:


 
Eko Wardoyo, S.Ag
Penulis adalah Guru PAI SMK Bina Utama Kendal dan ketua Jam'iyah Dzikir Rotibul Kubro Kab,Kendal

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar